Kalau Mereka Nggak Punya, Gimana Bisa Mereka Ngasih ke Kamu?

Pernah nggak, kamu berharap terlalu banyak dari seseorang? Kamu ingin dimengerti, ingin dihargai, ingin dicintai dengan jujur.

Tapi yang kamu terima malah sebaliknya, kebingungan, penolakan, atau bahkan luka. Dan kamu bertanya dalam hati, “Kenapa dia nggak bisa memperlakukan aku dengan baik?”


Kenyataannya: Seseorang Nggak Bisa Ngasih yang Mereka Sendiri Nggak Punya

Kalau seseorang belum berdamai dengan dirinya sendiri, gimana dia bisa memberi kedamaian untuk orang lain? Kalau dia nggak jujur sama emosinya sendiri, gimana mungkin dia bisa jujur ke kamu?

Kalau dia sendiri belum tahu cara mencintai dirinya, apa iya dia bisa mencintaimu dengan sehat?

“Kamu berharap ketenangan dari orang yang bahkan masih bertarung di dalam dirinya sendiri. Yakin?”


Apa yang Terjadi Kalau Kita Terus Berharap pada yang Belum Siap?

Kita mulai meragukan diri sendiri. Merasa kurang cukup. Merasa cinta kita “nggak diterima.” Padahal bukan kamu yang kurang.

Bisa jadi, mereka yang memang belum mampu memberi. Dan bukan salah siapa-siapa.

Mereka mungkin belum sembuh. Belum mengenali luka masa lalunya. Belum belajar cara mengungkapkan rasa tanpa melukai.


Baca juga karya psikologi.co.id untuk menjaga kesehatan mentalmu

Kalau kamu sedang berada di fase ini, karya psikologi.co.id bisa jadi teman perjalanan yang menguatkan.
[PESAN SEKARANG]


Jangan Menuntut dari Orang yang Belum Tuntas

Kadang kita terlalu cepat memberi kepercayaan, terlalu berharap pada seseorang hanya karena ingin disayangi.

Padahal, kasih sayang dari orang yang belum pulih bisa jadi berbahaya.
Bukan karena niatnya jahat, tapi karena mereka belum mampu memberi dengan utuh.

Maka sebelum kamu terus berharap, tanya dulu ke dirimu:

– Apa aku sedang menuntut sesuatu yang mereka nggak punya?
– Apa aku sedang memaksa mereka memenuhi kekosongan dalam diriku?
– Apa aku bisa tetap utuh, bahkan kalau mereka nggak berubah?


Bagaimana Menjaga Diri dari Ekspektasi yang Melukai??

Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba:

1. Kenali Kapasitas Emosional Orang Lain

Bukan semua orang bisa memberi dukungan emosional yang sehat.
Dan itu bukan salahmu.

2. Pahami Bahwa Niat Baik Nggak Selalu Cukup

Orang bisa punya niat baik tapi belum punya kapasitas untuk hadir secara sehat.

3. Belajar Menetapkan Batas Tanpa Merasa Bersalah

Menjaga jarak bukan berarti membenci. Itu bentuk mencintai diri sendiri.

4. Bangun Keutuhan Diri Sebelum Mencari dari Luar

Semakin utuh kamu, semakin kamu tahu:
apa yang layak kamu terima, dan apa yang nggak.

5. Pilih Lingkaran yang Mendukung Prosesmu

Berada di sekitar orang yang juga belajar mengenali dirinya
akan membuat perjalananmu terasa lebih ringan.


Kamu Nggak Egois karena Menjaga Diri

Kamu berhak dimengerti. Kamu berhak dicintai dengan tulus. Tapi kamu juga perlu sadar, bahwa nggak semua orang mampu memberi itu sekarang.

“Kadang, mencintai diri sendiri berarti berhenti
meminta sesuatu dari orang yang belum sanggup memberi.”

Jangan tunggu orang lain tuntas dulu, baru kamu merasa utuh. Karena kebaikan untuk dirimu bisa kamu mulai dari sekarang.


💬 Mau cerita? Yuk curhat bareng tim Psikologi.co.id

👉[CURHAT SEKARANG]👈